1st Week of Busan.. Lutut saya menyerah ):

Hello Gengs!

So, as you know, saya sudah mendarat di Busan sejak tanggal 29 Agustus kemarin, dan it's my fourth day hereWell, karena belum banyak aktivitas yang dilakukan, hari-hari ini banyak dilalui dengan jalan-jalan, menganggur, dan aktivitas kurang berfaedah lainnya. Nah, kali ini izinkan saya bercerita tentang hari-hari pertama saya di sini! So, stay tune!

Saya berangkat menuju Busan dari rumah saya tercinta, Denpasar City! Pesawat merah yang murah menjadi pilihan saya, karena harganya yang sangat miring. Tetapi, memang benar, ada harga ada mutu. Nanti akan saya ceritakan kenapa saya berkata demikian hahaha.

Perjalanan Denpasar - Kuala Lumpur berjalan tanpa masalah. Lancar-lancar saja. Beruntungnya diriku karena mendapatkan kursi yang dekat jendela! Yeay! Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam. Sekitar jam 9 malam saya sudah mendarat di Kuala Lumpur, dan hal pertama yang saya cari langsung adalah ...

HAHAHA!

Maklumlah, sejauh ini di Indonesia belum adanya gerai Subway sama sekali. Akhirnya setelah mencari gerai Subway yang ada di KLIA 2, saya langsung memesan karena memang saya belum makan malam. Timbul keinginan untuk membawa 1 potong roti untuk bekal di pesawat nanti, karena penerbangan berikutnya, Kuala Lumpur - Busan, memakan waktu hingga 7 jam. Dan, seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya, airplane foods sucks!

Pada saat memesan, seperti ada gangguan semantik yang terjadi di proses komunikasi tersebut (silahkan baca buku Pengantar Ilmu Komunikasi yang merasa kurang paham πŸ˜‚πŸ˜‚) tiba-tiba saya mendapatkan 4 potong roti dengan 2 rasa yang berbeda, dengan harga sekitar 55 ringgit. 

WHAT?! HAMPIR 200 RIBU RUPIAH?!

Wah.. tapi tidak apa-apa lah, yang penting saya sudah mengantongi 4 potong roti untuk bekal saya sampai Busan. Lalu, sekitar jam 1 subuh waktu Malaysia, sudah saatnya saya boarding. Lokasi duduk saya kurang strategis, mendapat kursi di bagian ujung gang, sehingga kurang nyaman. Lalu, sebelah saya ada seorang engkong-engkong Korea yang duduknya sedikit maruk, sehingga badan saya yang sangat kecil ini kurang nyaman. Dan ingat! 7 jam berikutnya saya harus tahan dengan semua keadaan ini. Ah tidak apa-apalah, 7 jam ini saya percepat dengan tidur saja.

BUT LIFE DOESN'T WORK THAT WAY MAN! Pada saat saya menginginkan tidur, insomnia kicks in! Kurang lebih, dari 7 jam flight, saya hanya tertidur selama 3 jam saja. 4 jam terberat dalam hidup saya sejauh ini πŸ˜₯. Saya habiskan waktu-waktu tersebut dengan bermain games, menonton film, sampai bosan.

And after such struggle, SAMPAILAH SAYA DI NEGERI GINSENG! Hal pertama yang saya lakukan adalah, memastikan bahwa saya mendarat di Korea Selatan, bukan Korea Utara. Setelah usai semua urusan imigrasi, saya berkumpul dengan rombongan yang berangkat menuju Dongseo University. Dan.. akeh wong Jowo ne! Ada 4 orang (yang ironically menaikki flight yang sama dengan saya) berasal dari Indonesia yang akan mengikuti program Student Exchange dengan saya. Sepertinya nanti pulang bukan bahasa Korea yang akan saya pelajari, melainkan bahasa Suroboyoan beserta logat medhok khas yang membaik.

Dari kiri : Mas Ivo - Wahyu - Orang Ganteng - Alwi

Hal pertama yang saya sadari setelah sampai di Dongseo University adalah bahwa lingkungan universitas ini terletak di area perbukitan, dan jalan menuju (dan di dalam kampus) berupa tanjakan-tanjakan curam. 

Percayalah.. lebih curam dari yang terlihat

Hari pertama saya lalui dengan berbelanja kebutuhan sehari-hari, seperti bantal, sprei, bedcover, dan teman-temannya.

Malam berikutnya, saya diajak oleh beberapa orang Indonesia yang sudah lama kuliah di sini, untuk nongki di daerah Seomyeon (μ„œλ©΄), daerah nightlife dari Busan. Di mana ada banyak bar, pub, dan nightclub. Saya diajak makan di restoran yang cukup pricey, dan rasanya pun memang cukup enak. Memang mahal, tetapi porsinya pun cukup besar. Orang-orang rakus macam kami saja kekenyangan. Seusai makan, kami lanjut pergi karaoke hingga jam setengah 2 pagi.



Richeese Factory seharga Rp. 529.000,-



Seusainya karaoke, sudah tidak ada lagi shuttle bus yang membawa kami naik ke dorm kami. Sehingga, kami harus mendaki selama kurang lebih 15 menit agar sampai di dorm. Sesampainya di kamar, saya mendapat kejutan cukup besar, yaitu.. saya memiliki seorang roommate! Namanya Ben, berasal dari Mexico! Hola! 


Ben, cah Mexico yang sial karena mendapatkan roommate seperti saya


Kemarin, saya beserta teman-teman saya mengunjungi sebuah desa yang bernama Gamcheon Cultural Village (κ°μ²œλ¬Έν™”λ§ˆμ„). Arealnya sangat luas, perbukitan (lagi), dan pemandangannya sangatlah bagus. Karena lokasinya berada di atas bukit, kita bisa melihat pemandangan kota, dan juga kita bisa melihat ke arah pelabuhan.

Kampung Jodipan cabang Busan

Salah satu spot unik di Gamcheon ini adalah adanya hamparan tangga yang dinamai tangga melihat bintang. Dinamai demikian karena konon katanya jika ada orang menaiki tangga yang berjumlah 148 anak tangga tersebut sembari membawa barang bawaan yang cukup berat, maka mereka akan pusing sehingga bisa melihat bintang. 


Setelah dari sana, kita singgah di Bupyeong Market dan Gukje Market. Gukje Market bisa dibilang seperti Pasar Atom-nya Busan, karena banyak sekali menjual barang-barang elektronik maupun fashion dengan harga yang miring (dengan barang yang miring juga tentunya!) Lalu, Bupyeong Market itu banyak menjual barang-barang import dari Jepang, seperti Cocobi, Kit-Kat Green Tea, dan teman-temannya. Pada saat berjalan-jalan di sana, saya menyempatkan untuk mencoba makanan khas Korea, yaitu Ddeokbokki dan Kimbap



Kimbapnya lupa difoto ): maafkan ):


Ya.. sekian dulu deh untuk postingan kali ini, mampir-mampir aja di IG @keanusaurus, karena pastinya bakal lebih sering buat instastory di sana, dan coba aja mampir di akun Youtube Keanu Saurus, siapa tau ada video-video baru (kalau niat)! Salam Kopi Imron!


Postingan ini dibuat sambil mengunyah Pepero dan minum Banana Milk.



Comments

Popular posts from this blog

6 Hal Unik yang Ditemukan di Dongseo University.. nomor 4 bikin netizen iri!

Jadi, apa yang kamu dapat selama Exchange?