6 Hal Unik yang Ditemukan di Dongseo University.. nomor 4 bikin netizen iri!
Hello guys!
Selain di kampus, hampir semua tempat makan menyediakan dispenser ini. Jadi, lumayan banget bisa menghemat biaya makan. Walaupun terkadang ada beberapa tempat yang tidak menyediakan dispenser, tetapi kita bisa minta ke waiter atau waitressnya, dan kita akan diberikan air mineral secara cuma-cuma.
Mungkin sebelumnya banyak yang ngerasa aku udah pernah nulis artikel seperti ini.. iya memang.. Aku sempet nulis hal kayak gini sekitar hari Sabtu (kalau nggak salah).. Tetapi karena hasil artikelnya kurang memuaskan, akhirnya aku memutuskan untuk menghapus artikel tersebut, dan menulis ulang supaya lebih "wow"..
Oke.. tepat 19 hari lagi genaplah diriku 1 bulan tinggal di Korea Selatan, tepatnya di Dongseo University. Selama kurang lebih 3 minggu di sini, aku banyak menemukan hal-hal yang "unik" yang jarang ditemukan di kampus-kampus di Indonesia.. Sebagai disclaimer aja, hal-hal ini bener-bener cuma hal-hal yang menurutku menarik, bukan hal positif maupun hal negatif.. Jadi... cekidot! (Yeah.. I know this phrase is old)
1. Air Minum Gratis, di mana-mana!
Berbeda dengan di Singapura atau Malaysia yang air keran nya siap minum, di Korea Selatan sendiri air kerannya masih 'mentah'. Dan juga, harga 1 botol air mineral cukuplah mahal. Di CU (salah satu mini market yang terkenal di Korea), harga 1 botol air mineral berukuran 1.5 Liter mencapai 2.000 won (atau sekitar 26.000 rupiah)! 😦! Bayangkan saja, sebuah kebutuhan sehari-hari dengan harga segitu! Bisa-bisa uang jajan per bulan habis cuma buat beli air minum 😂😂.
Eits! Tenang saja! Di Dongseo University, banyak terdapat dispenser air minum yang boleh diambil secara cuma-cuma. Hampir setiap lantai dari setiap gedung yang ada menyediakan dispenser ini. Dan uniknya lagi, setiap dispenser yang ada menyediakan 'kertas' yang digunakan untuk minum, jika orang-orang tidak membawa wadah minum sendiri.
'Kertas' minum yang disediakan |
2. Banyak coffee shop di pinggiran jalan!
"Loh tapi Nu, di Indonesia ya banyak warkop kok di pinggir jalan. Bedanya apa?" Di sini, banyak banget franchise coffee shop semacam Avendutch, The Venti, dan teman-temannya. Mungkin jika dibandingkan dengan Indonesia, coffee shop ini selevel dengan KOI atau Chatime. Belum lagi jika sudah berada di jalan-jalan perkotaan, Starbucks, A Twosome Place, dan Angel-in-Us Coffee sangat akrab di mata. Kalau di Indonesia seperti melihat Indomaret dan Alfamart gitu deh! Sebelahan, atau bersebrangan.
Tetapi memang, remaja di Korea Selatan sangat menyukai kopi, khususnya Iced Americano. Bahkan, ada beberapa coffee shop yang menjual Americano sebesar 1.5 liter! Udah sebesar Aqua! Saking demennya remaja-remaja Korea Selatan dengan kopi, salah seorang kawan saya di sini sampai membuat ungkapan "I love you like the Koreans loves their Americano". Di Dongseo University sendiri, kita bisa menjumpai banyak cafe. Hampir di setiap gedung, kita bisa menemukan cafe.
Salah satu cafe yang berada di Dongseo University |
3. Karaoke is very cheap!
Sebagai mahasiswa yang mengambil SKS cukup sedikit semester ini, pastilah memiliki banyak waktu luang. Dan, salah satu cara mengisi waktu luang adalah dengan cara berkaraoke! Di sini, banyak banget ada tempat-tempat karaoke di pinggir jalan. Bisa diperkirakan ada sekitar 2 sampai 3 tempat karaoke di setiap blok jalan. Dan uniknya lagi, selain bayar per jam, tempat karaoke di sini pun bisa bayar per lagu! Biasanya per lagu dikenai biaya sekitar 300 won (atau sekitar 4.000 rupiah). Kalau mau berlama-lama, biasanya satu jam dikenai biaya 3000 won (atau 40.000 rupiah). Jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia bukan! Karena itu, tidak jarang kita bisa menemukan bilik karaoke yang diisi hanya 1 orang. Kalau di Indonesia sih, karaokean sendiri selain dianggap aneh, bisa-bisa dianggap hedonisme juga 😆😆.
Di dalam karaoke booth di Korea Selatan |
4. Kaosan? Celana Pendek? Sendal Jepit? GAPAPA!
Di Dongseo University, nggak ada yang namanya peraturan berpakaian standar universitas. Jadi, sudah pemandangan umum kalau di sini mahasiswa pakai baju kaos oblong, celana pendekan, atau sandalan selama di dalam kelas. Beberapa kali juga aku melihat pegawai universitas dan juga dosen menggunakan kaos oblong pada saat bekerja.
Bahkan dosen pun pada saat mengajar menggunakan kaos oblong Lebih rapi mahasiswanya tuh, pak! |
Sebagai mahasiswa dari Indonesia yang terbiasa ke kampus menggunakan celana panjang dan sepatu tertutup, tentu saja menjadi pemandangan cukup aneh melihat mahasiswa-mahasiswa di sini menggunakan celana pendek dan sandal ke dalam kelas. Karena statusku di sini hanyalah tamu, tentu saja aku masih harus menjunjung nilai-nilai etika berpakaian dari negeri asalku.
Hingga suatu kejadian, di mana hujan turun malam hari. Aku pergi keluar bersama seorang kawan untuk mencari makan. Jalanan pun cukup licin karena hujan turun hampir seharian. Pada saat menuruni jalan, tiba-tiba saja saya merasa tidak seimbang dan... jatuhlah diriku ini. Perasaan pun menjadi cukup malu karena pada saat kejadian itu, ada banyak eonni-eonni Korea yang cantik berada disekitar saya 😝😝
Ternyata aspal di Korea dan di Indonesia sama-sama menyakitkan |
Keesokan harinya, luka yang berada di bawah lututku tidak kunjung kering. Sebelum berangkat ke kelas, aku teteskan antiseptik pada luka tersebut agar tidak terkena infeksi. PERIHNYA MINTA AMPUN! Ingin rasanya ku berteriak keras-keras. Tetapi karena roommate ku masih tertidur pulas, aku urungkan niatku berteriak sambil ku kipas-kipaskan tanganku ke arah lukaku (bukan Romelu Lukaku ya). Dengan kondisi seperti ini, aku pun agak takut menggunakan celana jeans supaya lukaku tidak tergores kembali. Akhirnya, kuputuskan lah untuk menggunakan celana pendek ke dalam kelas. Cukup deg-degan, cukup merasa kurang pantas, tetapi karena tidak ada orang lain yang peduli, yasudahlah! Sedih ya, ga ada yang peduli ):
Kalau seperti ini di Petra sih, rasanya udah dapet SP 1 😞 |
5. Ada Ruangan Billiyard di dalam Kampus!
Iyap. Anda tidak salah baca. Di dalam kampus ada ruangan untuk bermain billiyard. Ada kurang lebih 8 meja billiyard di sana. Tetapi sedihnya adalah, harganya yang cukup mahal, yaitu 1.000 won untuk 10 menit. Sangat berbeda dengan Indonesia, di mana Billiyard bisa kita dapatkan dengan harga cukup murah. Tetapi, di Indonesia harga karaoke cukup mahal, sementara di sini harga karaoke sangatlah murah!
Pulang-pulang bukan jago Bahasa Korea, tapi jago Billlyard |
6. Program Pembesaran Betis
Mungkin kalau sudah pernah baca postingan blogku sebelumnya, kawan-kawan tahu kalau Dongseo University ini terletak di daerah perbukitan. Menurut Wikipedia, Dongseo University ini luasnya sekitar 82 are, dan terdiri dari 31 bangunan. Kebayang gak, besarnya seberapa? Segede gaban! Lalu sedihnya adalah, dorm yang sekarang kutempati ini terletak di bagian bawah daerah kampus. Sementara itu, aku ada 3 kelas yang terletak di bagian puncak kampus. Apesnya lagi, 3 kelas tersebut berada di 3 hari yang berbeda!
Kelas hari Rabu terletak di sebuah gedung yang bernama International Studies Building. Posisi gedung tersebut benar-benar berada di puncaknya Dongseo University. Kelasku terletak di puncak gedung tersebut, yaitu lantai 4, dan TIDAK ADA ELEVATORNYA! Sesampainya di kelas, tiba-tiba saja HPku berbunyi, dan pada saat aku buka munculah notifikasi dari aplikasi Samsung Health.
15 minutes of working out recorded automatically. Keep it up!
WORKING OUT NDASMU! Aku iki lho jalan ke kelas, guduk olahraga.
Well, tapi hasilnya memang mirip orang working out sih, nafas ngos-ngosan, baju basah semua, dan kaki hampir kram.
Salah satu tempat paling aesthetic di Dongseo University sejauh ini |
Lingkaran Merah adalah kamar saya. Foto ini diambil dari gedung kelas |
Jadi, sekian dulu ceritaku hari ini. Oh iya, Sabtu besok aku dan beberapa kawan dari Indonesia akan berangkat ke Seoul untuk jalan-jalan selama 3 hari. Jadi, silahkan ditunggu tulisan tentang Seoul! Dan juga untuk teman-teman yang menunggu jawaban dari Q&A, bisa ditunggu juga, karena masih malas untuk menjawab! Hahaha 😋
Comments
Post a Comment