Lost in Sasang
Hello guys! Kembali lagi di blog yang sudah hampir sebulan gak pernah di-update. Kali ini diriku ingin cerita tentang pagi kemarin yang cukup bodoh. Mungkin teman-teman yang liat di Instagram sudah tau apa yang mau aku ceritakan, tapi di sini aku akan bercerita lebih lengkap lagi.
Jadi, begitulah kurang lebih postingan hari ini. Terima kasih yang sudah mau membaca pengalaman bodohku hari kemarin. Silahkan ditunggu cerita-cerita bodoh lainnya! Salam kopi Imron!
Jadi, kemarin adalah hari Jumat. Pagi harinya cerah sekali, mentari menyambut dengan ceria. Memang seharusnya hari Jumat aku ada kelas, tetapi karena kelas tersebut sangatlah susah, dan sangatlah jauh. Aku memutuskan untuk melepas kelas tersebut, dan tidak akan kembali lagi. Lumayanlah, itung-itung biar pernah dapet nilai jelek di transkrip.
Jadilah aku menganggur setiap hari Jumat. Okelah, biasanya kalau menganggur gampang saja mengatasinya dengan cara bermain game di laptop. Tapi kebetulan banget, kemarin laptopku dipinjam oleh seorang kawan di sini karena laptopnya mendadak rusak, dan ia lebih membutuhkannya daripada aku. Jadi, aku pinjamkan saja laptopku.
Sekitar jam setengah 10 pagi, tiba-tiba Wahyu, salah seorang konco di sini mengetuk pintu kamarku dan mengajakku untuk pergi workout sekalian jalan-jalan di sebuah gunung yang terletak di belakang kampus. Aku langsung meng-iyakan ajakannya, karena aku kebosanan dan hitung-hitung mencari keringat. Akhirnya setelah bersiap-siap, aku langsung capcus.
Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya kami sampai juga di public gym yang ingin kami tuju. Jangan berharap public gym nya seperti gym-gym yang ada di mall, karena ini hanyalah sebuah tempat terbuka, di mana pemerintah menaruh beberapa alat-alat kesehatan yang bisa dipakai oleh masyarakat secara gratis. Oh iya, dan tempat seperti ini lumayan banyak loh bertebaran di sekitar Sasang (daerah tempat tinggalku)!
'Public Gym' yang terletak di atas gunung |
Pemandangan di atas gunung |
Setelah selesai workout (iya, cuma Wahyu doang yang workout. Aku mah tidur-tiduran di kursi sambil dengerin lagu), kami memutuskan untuk kembali ke dorm. Tetapi, karena kami bosan melewati jalan yang sebelumnya kami lewati, kami memutuskan untuk mencoba mencari jalan lain, hitung-hitung sembari exploring Busan.
Sambil berjalan selama kurang lebih 20 menit, kami melihat sebuah papan penunjuk jalan. Pada saat kami berjalan mendekatinya..
Yap! Kami sudah berjalan hampir 2 km dari kampus. Di atas gunung. Hanya dikelilingi pepohonan saja. Pantas kami tidak sadar. Karena kebodohan ini, kami memutuskan untuk melakukan hal yang lebih bodoh lagi, yaitu melanjutkan perjalanan kami tanpa mengetahui ke mana jalan ini akan membawa kami. Mirip kayak kehidupan ya, tidak tahu arahnya ke mana. Yang penting kami menikmati perjalanan tersebut.
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami (lagi). Sembari berjalan kami menemukan beberapa spot foto yang menarik, dan tentunya tidak lupa untuk mengambil foto layaknya turis. Fotonya? Bisa dilihat di Instagram @keanusaurus kok guys hehe..
Setelah berjalan agak lama, kami pun mulai bingung karena perjalanan tersebut tidak kunjung menampakkan suasana perkotaan. Malahan, ada suatu momen di mana sekeliling kami hanyalah pepohonan dan jalan setapak. Kami mulai ketawa-ketawa menertawai kebodohan kami sembari menghibur diri yang mulai harap-harap cemas mencari jalan keluar.
Hati pun mulai senang ketika jalan setapak yang kami lalui mulai menurun. Dan ternyata dugaan kami benar, akhirnya kita melihat gedung-gedung apartemen! Hati senang bukan main, dan akhirnya..
KITA KELUAR DARI HUTAN!
Tapi yang namanya kehidupan tidak pernah lepas dari masalah. Setelah satu masalah selesai, pasti ada saja masalah yang datang. Nah masalahnya adalah, kami tidak tahu kami ada di mana, dan kami tidak ada koneksi internet untuk mencari tahu kami ada di mana. Oke. For your information, kami berdua buta arah, tidak tahu mana lor, kidul, wetan, dan kulon. Dan juga, kami tidak belum fasih berbahasa Korea. Yang kami tahu adalah, kami sudah sangat jauh dari kampus. Itu saja.
Bermodalkan feeling, kami melanjutkan perjalanan kami mencari jalan pulang. Di tengah-tengah perjalanan, kami mendapatkan koneksi internet! Akhirnya kami langsung membuka HP kami dan membuka aplikasi Naver Map.
BUSETDAH! KAMI BERADA JAUH BANGET DARI STASIUN SUBWAY TERDEKAT!
Stasiun subway terdekat kami adalah sekitar 1.5 km! Akhirnya kami muncul sebuah solusi, yaitu naik bis untuk sampai ke kampus. Tetapi tiba-tiba aku tersadar..
KARTU E-CASH KU TIDAK KU BAWA!
Kartu e-cash yang ku punya kutaruh di dalam casing HP. Sementara, karena terburu-buru (dan tidak kepikiran akan berjalan sejauh ini), aku lupa memasang casing HP ku. Karena tidak membawa uang dalam nominal kecil (sombong tipis), akhirnya keputusan menaiki bus pun hangus, dan subway adalah solusi terbaik kami. Kenapa begini? Karena di stasiun subway biasanya ada mesin penukaran uang, sehingga aku bisa menukarkan uangku terlebih dahulu sebelum membeli tiket.
Sembari berjalan ke arah stasiun, kami melihat ada sebuah pertokoan dengan logo-logo beberapa apparel olahraga terkenal. Lalu, kami melihat ada beberapa tulisan di kaca toko tersebut.
"N**E FACTORY STORE. DISCOUNT 40~70%"
Anjir! Kami berdua langsung masuk tanpa memperdulikan gaya kami yang keringetan, kumel, kayak orang yang lagi saltum. Walaupun sedang tersesat, asalkan ada tulisan discount tidak lupa untuk dilihat dong!
Setelah melihat-lihat, akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan pulang. Setelah sampai di daerah yang familiar, kami pun memutuskan untuk makan siang. Dan, inilah summary perjalanan kami dari aplikasi Naver Map dan Samsung Health.
Kami berjalan sejauh 9.28 km selama hampir 3 jam |
Rute perjalanan kami (se penafsiran kami). Garis berwarna merah adalah rute kami berjalan kaki, dan garis berwarna putih adalah rute kami menaikki subway. |
Comments
Post a Comment